Setiap orang tua memiliki peran penting dalam menerapkan pola asuh yang tepat guna membantu si kecil membentuk kepribadiannya. Tidak hanya itu, pertumbuhan emosional si kecil, kemampuan adaptasi dan mandiri, serta potensi maksimal yang bisa dicapai oleh si kecil, semuanya bergantung pada pola asuh yang diterapkan. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya memilih tipe pola asuh yang paling cocok dengan si kecil mengingat setiap anak mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Yuk kenali tiga tipe pola asuh anak di bawah ini!
1. Attachment Parenting : Kecintaan yang Mendalam
Tipe pola asuh attachment parenting ini lebih menekankan ikatan emosional yang kuat antara orang tua dan anak. Pola asuh ini mempunyai prinsip dimana anak yang merasa aman dan nyaman, akan terhubung secara emosional dengan orang tua, sehingga dapat membantu si kecil berkembang dengan lebih baik. Berikut beberapa prinsip utama dalam penerapan attachment parenting:
-
Responsif adalah kondisi dimana orang tua merespon semua kebutuhan si kecil dengan cepat. Seperti memberikan perhatian ketika si kecil menangis, dan peka dalam merespon isyarat maupun ekspresi emosional anak.
-
Pemberian ASI, yaitu orang tua mendorong pemberian ASI dengan pendekatan alami. Hal ini dianggap sebagai salah satu cara membangun ikatan antara ibu dan anak.
-
Melakukan kontak fisik seperti menyentuh, menggendong, bahkan tidur bersama anak dianggap penting dalam penerapan attachment parenting. Karena hal ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada si kecil.
2. Helicopter Parenting : Kehatian yang Berlebihan
Pada prinsip parenting yang satu ini, orang tua yang menerapkan helicopter parenting cenderung terlalu protektif terhadap anaknya. Karena pada tipe pola asuh satu ini, orang tua akan terlibat secara mendalam dalam setiap aspek kehidupan anak, bahkan hingga hal-hal kecil. Berikut beberapa prinsip utama dalam penerapan helicopter parenting:
-
Pengawasan Ketat
Orang tua dengan tipe pola asuh ini cenderung mengawasi dan mengontrol setiap langkah yang akan diambil anaknya. Tidak jarang mereka akan mengatur jadwal dan kegiatan si kecil secara detail.
-
Melindungi dari Kegagalan
Orang tua akan berusaha semaksimal mungkin mencegah anaknya merasakan sebuah kegagalan maupun kesulitan. Mereka akan terus melindungi anak dari situasi yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman.
-
Intervensi Berlebihan
Helicopter parenting dapat menyebabkan intervensi yang berlebihan dalam interaksi di kecil dengan teman maupun guru. Tentunya hal ini dapat menghambat perkembangan kemandirian anak.
3. Permissive Parenting : Keterbukaan dan Keleluasaan
Sebaliknya, permissive parenting adalah tipe pola asuh yang memberikan si kecil kebebasan sebesar-besarnya. Pada jenis parenting ini, orang tua pada tipe ini cenderung sedikit memberikan batasan ataupun aturan, membiarkan anak untuk lebih mandiri dalam mengambil keputusan. Berikut beberapa prinsip utama dalam penerapan permissive parenting:
-
Batasan yang Longgar
Orang tua yang menerapkan pola asuh ini akan memberikan si kecil kebebasan sebesar-besarnya dalam menjalani kehidupan mereka sendiri. Mereka cenderung tidak memberikan sebuah batasan ketat terkait perilaku maupun tanggung jawab.
-
Tidak Menyela Kreativitas
Permissive parenting dapat mendukung perkembangan kreativitas dan kebebasan di kecil dalam berekspresi. Orang tua akan mendorong anaknya untuk mengejar minat dan hobi yang mereka sukai.
-
Sulit Memahami Batasan
Karena orang tua cenderung tidak memberikan konsekuensi yang konsisten terhadap perilaku anak yang tidak diinginkan, anak akan kesulitan dalam memahami batasan yang seharusnya ada.
Memilih tipe pola asuh yang tepat bagi si kecil memanglah sebuah tantangan yang kompleks bagi orang tua. Tidak ada satu tipe pola asuh yang sempurna, setiap tipe pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Orang tua bisa menggabungkan sisi positif dari masing-masing tipe demi menciptakan pendekatan yang unik sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik si kecil. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk cermat dalam mengenali karakteristik si kecil terlebih dahulu sebelum memilih pendekatan yang paling sesuai, sehingga orang tua dapat memberikan dukungan yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan si kecil. Yang terpenting kunci dari pola asuh yang efektif adalah membangun hubungan yang sehat, memfasilitasi perkembangan kemandirian dan juga mengajarkan tanggung jawab.
