Naik-Turun Gula Darah Bisa Sebabkan Sakit Kepala?

Website Biogesic Indonesia
Naik-Turun Gula Darah Bisa Sebabkan Sakit Kepala?
28 December 2022
Naik-Turun Gula Darah Bisa Sebabkan Sakit Kepala?

Gula darah merupakan salah satu elemen penting agar tubuh bisa berfungsi dengan baik. Sehari-hari, gula darah membantu tubuh untuk menghasilkan energi dan dapat naik turun sesuai dengan asupan harian. Agar tetap bisa berfungsi dengan semestinya, tubuh menghasilkan insulin yang bisa membantumu menyeimbangkan kadarnya dalam darah. Nah, perubahan kadar gula darah dalam tubuh ini dapat menimbulkan sakit kepala, Moms. Yuk, ketahui lebih jauh tentang hal ini!

 

Hipoglikemia vs Hiperglikemia

Beberapa kondisi, seperti diabetes yang memiliki gangguan produksi insulin untuk menyeimbangkan kadar gula darah, dapat menimbulkan sakit kepala yang berhubungan dengan Hipoglikemia dan Hiperglikemia. Namun begitu, kondisi ini juga bisa dialami oleh orang yang tidak mengidap diabetes.

a. Hipoglikemia

Saat gula darah berada di bawah normal, yaitu di bawah 70 mg/dL, hal ini merupakan kondisi Hipoglikemia. Bahkan, gejala Hipoglikemia atau gula darah rendah ini baru muncul saat mencapai angka 55 mg/dL atau lebih rendah. Kondisi ini dapat muncul karena tidak makan dengan teratur, atau beraktivitas tanpa makan dalam waktu yang cukup lama. Jika Moms atau keluarga memiliki diabetes, Hipoglikemia dapat dialami karena tubuh tidak dapat mengontrol kadar gula darah sendiri. Maka, diperlukan bantuan suntik insulin yang disertai dengan resep dokter.

 

Selain itu, Moms dan keluarga juga dapat mengalami kondisi Hipoglikemia reaktif. Kondisi ini muncul setelah makan yang memicu produksi insulin berlebih, dan tetap produktif walaupun tubuh telah selesai mencerna makanan. Hal inilah yang menimbulkan turunnya gula darah dengan sangat cepat, dan umumnya dialami 4 jam setelah makan. Seringkali, turunnya gula darah juga bisa menyebabkan migrain atau sakit kepala sebelah.

 

b. Hiperglikemia

Kebalikan dari Hipoglikemia, Hiperglikemia merupakan kondisi gula darah di atas ambang batas normal, yaitu di atas 125 mg/dL saat puasa atau 180 mg/dL dua jam setelah makan. Hal ini terjadi karena tubuh tidak dapat mengurangi gula darah menggunakan insulin dengan efektif. Hiperglikemia setelah makan umumnya juga dapat menimbulkan sakit kepala.

 

Gejala Hipoglikemia dan Hiperglikemia

Saat tubuh mengalami Hipoglikemia atau Hiperglikemia, ada beberapa hal yang dapat dialami, seperti:

a. Hipoglikemia:
- Kliyengan
- Lemah
- Berkeringat
- Mudah mengantuk
- Tubuh gemetar
- Kulit pucat
- Merasa lapar
- Mengalami gangguan kecemasan
- Mood berubah
- Kebingungan
- Penglihatan buram
- Tidak sadarkan diri
 
b. Hiperglikemia:
- Kelelahan luar biasa
- Merasa sangat haus atau dehidrasi
- Buang air kecil lebih sering
- Penglihatan buram
- Luka sulit sembuh

 

Cara mengatasi sakit kepala karena Hipoglikemia

Langkah pertama untuk meredakan sakit kepala karena Hipoglikemia adalah dengan melakukan tes darah untuk meyakinkan bahwa sakit kepala benar-benar disebabkan oleh rendahnya gula darah. Untuk menaikkan kembali kadar gula darah, sebaiknya konsumsi makanan karbohidrat sederhana atau yang mengandung glukosa. Lalu, lakukan pengecekan kembali 15 menit kemudian. Hal ini sangat penting untuk dilakukan terutama bagi orang yang mengidap diabetes, dan mengalami sakit kepala saat bangun. Ini dapat menjadi tanda Hipoglikemia nokturnal. Namun, saat gula darah sudah kembali normal, maka gejala-gejala tersebut dapat hilang secara bertahap.

 

Cara mengatasi sakit kepala karena Hiperglikemia

Untuk meredakan sakit kepala karena kadar gula darah yang terlalu tinggi, Moms dan keluarga dapat melakukan:

- Olahraga
- Minum yang cukup agar tubuh terhidrasi dengan baik
- Menggunakan insulin atau obat lainnya atas konsultasi dengan dokter
- Menjaga berat badan tubuh
- Mengatur pola makan sehat setiap hari

 

Namun, seseorang yang mengidap diabetes tipe 1 wajib untuk selalu tes darah untuk mengetahui kadar gula dan juga melakukan tes urin untuk mengetahui kadar keton. Tes urin sangat penting dilakukan, terutama jika gula darah berada di angka 240 mg/dL atau lebih. Sebab, jika terdapat keton dalam darah, sebaiknya Moms dan keluarga tidak melakukan olahraga. Jika tetap dilakukan, maka dapat semakin meningkat kadar gula dalam darah. Untuk itu, segera konsultasikan ke dokter karena hal ini termasuk keadaan darurat.

 

Cara mencegah sakit kepala karena gula darah

Untuk meredakan rasa sakit kepala yang dialami saat naik-turun gula darah, Moms dan keluarga dapat mengkonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol. Tak hanya sebagai pereda sakit kepala karena gula darah, paracetamol juga memiliki fungsi untuk meredakan nyeri otot hingga demam. Untuk itu, Moms dapat menyediakan paracetamol sebagai salah satu pertolongan pertama saat sakit kepala karena gula darah.

 

Jangan lupa untuk selalu menjaga kadar gula darah terutama jika mengidap diabetes untuk menghindari gejala seperti sakit kepala. Jika sakit kepala dialami cukup sering karena Hipoglikemia atau Hiperglikemia, maka sebaiknya konsulkan ke dokter. Hal ini membutuhkan penanganan khusus untuk mengatur kadar gula darah dengan lebih efektif.

BIOGESICPereda NyeriKeluarga

BIOGESIC
Pereda Nyeri
Keluarga