Sakit Kepala karena Kopi, Bagaimana Mengatasinya?

Website Biogesic Indonesia
Sakit Kepala karena Kopi, Bagaimana Mengatasinya?
15 August 2022
Sakit Kepala karena Kopi, Bagaimana Mengatasinya?

Banyak orang bertanya, kafein dapat menyembuhkan atau justru menyebabkan sakit kepala. Jawabannya adalah keduanya. Sakit kepala karena kopi atau kafein sering dialami beberapa orang tanpa disadari, cari tahu lebih banyak agar dapat segera diatasi.

 

Kafein dapat meredakan sakit kepala

Kenyataannya, kafein dapat meredakan sakit kepala jika dikonsumsi dengan tepat tanpa berlebihan. Selama sakit kepala, pembuluh darah membengkak, mengencang atau mengalami perubahan lain, menyebabkan peningkatan aliran darah di sekitar otak. Peningkatan aliran darah ini menekan saraf di sekitarnya, lalu mengirim pesan rasa sakit ke otak. Hal ini menyebabkan sakit kepala. Kafein memiliki sifat vasokonstriksi, yang berarti bahwa pembuluh darah menyempit untuk membatasi aliran darah, sehingga mengurangi rasa sakit. Selain itu, saat kafein dikonsumsi dalam kombinasi dengan obat-obatan pereda nyeri, seperti aspirin, paracetamol, kafein meningkatkan penyerapan dan kekuatan obat untuk memberikan bantuan yang lebih cepat.

 

Kafein dapat memicu sakit kepala

Ketika kafein dikonsumsi secara teratur, tubuh menjadi tergantung pada efeknya. Sifat zat kafein mempersempit pembuluh darah yang mengelilingi otak, sehingga ketika konsumsi dihentikan, pembuluh darah membesar. Hal ini menyebabkan peningkatan aliran darah di sekitar otak dan menekan saraf di sekitarnya. Selanjutnya, dapat memicu apa yang dikenal sebagai caffeine withdrawal. Kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa minggu karena tubuh membutuhkan waktu beberapa saat untuk menyesuaikan diri untuk membuang seluruh kafein dalam sistemnya.

 

Kafein sebagai faktor risiko migrain kronis

Ada sejumlah bukti penelitian bahwa terlalu banyak konsumsi kafein merupakan faktor risiko untuk mengembangkan migrain kronis. Menurut Migraine Research Foundation, migrain kronis adalah ketika seseorang mengalami 15 hari atau lebih per bulan sakit kepala migrain.

 

Diperkirakan bahwa, migrain kronis memengaruhi sekitar 1 sampai 2 persen dari populasi umum dan hampir 8 persen dari penderita migrain. Setiap tahun, sekitar 3 persen orang dengan migrain episodik “berubah” menjadi migrain kronis, menurut sebuah makalah yang diterbitkan pada tahun 2016 di Nature Reviews Neurology.

 

Apa yang perlu Moms lakukan?

Saat memutuskan bahwa mengurangi atau berhenti mengonsumsi kafein, mulailah perlahan-lahan. Jika Moms menyukai kafein dalam bentuk minuman dingin seperti soda atau minuman berenergi, disarankan untuk mencoba minum air putih sebagai gantinya. Es teh tanpa pemanis juga bisa menjadi pengganti yang memuaskan.

 

Jika Moms seorang peminum kopi rutin, cobalah mengurangi satu cangkir kopi berkafein sehari, atau minum campuran kopi setengah berkafein dan setengah tidak berkafein. Perlahan-lahan beralih ke rasio kopi tanpa kafein yang lebih tinggi selama beberapa minggu, agar dapat membantu mengurangi asupan sambil meminimalkan gejala caffeine withdrawal.

 

Namun perlu diingat bahwa kopi tanpa kafein masih mengandung sedikit kafein, yang dapat membuat Moms tetap bergantung pada kafein dan menyebabkan sakit kepala jika diberhentikan secara tiba-tiba. Ide lain untuk mengurangi asupan kafein yaitu berolahraga rutin sebagai gantinya.

 

Lalu, sebagai pertolongan pertama sakit kepala, Moms dapat mengonsumsi Paracetamol yang bisa membantu meredakan intensitas sakit kepala. Paracetamol yang aman diminum oleh semua kalangan dengan dosis sesuai, akan mengirimkan sinyal ke otak dan meredam rasa sakit.

 

Dengan beberapa informasi tentang sakit kepala karena minum kopi di atas, semoga sakit kepala Moms dapat segera teratasi sehingga bisa beraktivitas dengan baik. Semoga sehat selalu!

BIOGESICPereda NyeriKeluarga

BIOGESIC
Pereda Nyeri
Keluarga