Moms, masa kehamilan merupakan masa-masa penuh perjuangan sekaligus masa-masa yang indah. Tetapi apakah Moms pernah mengalami Miss V yang keluar cairan saat hamil? Jika pernah, mungkin Moms bertanya-tanya apakah itu normal?
Saat kehamilan, cairan yang keluar pada Miss V itu sebenarnya normal. Cairan tersebut merupakan Keputihan (Leukorrhea). Cairan ini meningkatkan kadar hormon pada masa kehamilan, menyebabkan produksi cairan vagina yang turut meningkat juga. Namun, keputihan ini tidak berbahaya, jika tidak disertai gejala lain.
Selain itu, keluarnya cairan pada Miss V juga bisa menjadi pertanda pecahnya ketuban. Pecahnya ketuban membuat bocornya air ketuban, dan keluar melalui vagina. Penyebab pecahnya ketuban terjadi karena infeksi pada rahim, mulut rahim, atau pada vagina. Pada masa menjelang kelahiran, keluarnya cairan ketuban merupakan hal yang wajar. Namun, apabila usia kandungan masih jauh dari masa kelahiran yaitu di bawah usia 37 minggu, Moms patut curiga dengan kondisi itu. Segera datangi dokter kandungan pilihan Moms, karena pecahnya ketuban dapat berdampak serius jika tidak ditangani. Air ketuban yang harusnya melindungi janin, bisa habis karena terus-terusan keluar, dan tidak dapat penanganan serius dari dokter.
Bocornya air ketuban bisa sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan :
Pecah ketuban juga membuat proses persalinan menjadi lebih sulit karena air ketuban yang telah habis. Pecah ketuban juga bisa membuat tali pusar terjepit dan melilit leher bayi karena kekurangan air ketuban. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya suplai oksigen ke janin. Lalu, rembesnya air ketuban juga bisa meningkatkan jumlah risiko terjadinya operasi caesar.
Maka, di tengah kesibukan rutinitas Moms, penting sekali untuk tetap rutin mengecek kandungan Moms ya. Agar hal-hal yang tidak diinginkan pada kandungan Moms, bisa diminimalisir agar tidak terjadi. Jangan lupa untuk mengajak Paksu ya Moms, agar Paksu juga paham dan mengetahui kondisi terkini dari kandungan Moms.