Meskipun setiap orang tua menginginkan anaknya untuk tumbuh sehat dan kuat dengan menerapkan pola makan yang baik, nyatanya si anak seringkali menjadi picky eater. Picky eater adalah kondisi dimana anak menjadi pemilih terhadap makanan, dan enggan untuk mencicipi makanan baru yang belum pernah dicoba sebelumnya. Anak picky eater biasanya cenderung memilih makanan yang disukai dan menolak makanan-makanan sehat yang dibutuhkan tubuhnya. Tentunya hal ini dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun, sebaiknya orang tua tidak perlu terlalu khawatir karena hal ini wajar terjadi pada anak-anak, terutama yang berusia balita. Yuk kenali dulu jenis-jenis perilaku anak yang menjadi picky eater:
Menangani anak yang menjadi picky eater memanglah tidak mudah, orang tua perlu mengamati perilaku makan anak terlebih dahulu sebelum mengidentifikasi apa yang harus dilakukan selanjutnya. Tapi tenang tidak perlu khawatir! Kamu bisa terapin 4 cara efektif di bawah ini untuk mengatasi anak yang menjadi picky eater, agar mereka dapat kembali menjalani pola makan yang sehat dan juga bervariasi:
Orang tua perlu mencontohkan pada anaknya bagaimana pola makan yang baik dan benar, karena hal itu dapat berdampak pada pola makan anak itu sendiri. Tunjukkan kepada anak bahwa mencoba berbagai jenis makanan baru adalah hal yang sangat menyenangkan sehingga anak akan tertarik untuk ikut mencobanya. Jangan pernah mengekang pilihan makanan si anak, terutama makanan-makanan yang cenderung ia sukai. Dengan begitu, orang tua dapat memberikan asupan makanan sesuai dengan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Kerap kali anak picky eater menolak untuk mencoba makanan baru, karena mereka merasa familiar dan cemas dengan rasa dan tekstur yang berbeda. Oleh sebab itu, orang tua perlu mengenalkannya secara bertahap. Berikan anak sedikit demi sedikit, biarkan dia mencicipinya secara perlahan. Jangan memaksakan anak untuk langsung mencicipi makanan baru dalam porsi yang besar. Jika anak menolak, jangan marah dan coba lagi pada kesempatan berikutnya. Karena menurut penelitian, anak perlu mencicipi makanan yang sama sebanyak 10-15 kali sebelum mereka benar-benar menyukainya. Namun sebaliknya jika anak menunjukan ketertarikan pada makanan baru yang ia cicipi, jangan lupa berikan pujian dan dorongan positif.
Mengajak anak untuk ikut berbelanja dan memasak bersama, dapat meningkatkan minat mereka untuk mencoba makanan-makanan baru yang sehat dan bervariasi. Ajak mereka berbelanja dan memilih sayuran atau buah-buahan yang mereka ingin cicipi, ajarkan juga tentang manfaat dari masing-masing jenis makanan yang ia pilih. Setelah itu libatkan mereka dalam proses memasak, karena ketika anak merasa terlibat dalam proses memilih dan memasak, mereka cenderung lebih bersemangat untuk mencobanya.
Adapun alasan anak menjadi picky eater karena mereka menganggap makanan adalah hal yang tidak menarik dan sangat membosankan. Oleh karena itu, orang tua perlu membuat makanan menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi si anak. Buat kreasi saat penyajian dengan membentuk makanan menjadi sesuatu yang lucu dan menarik. Orang tua juga dapat mengajak anak untuk makan bersama dengan keluarga dan teman-teman, karena hal itu dapat menciptakan atmosfer berbeda yang lebih menyenangkan. Dan yang terakhir, hindari mengaitkan makanan dengan hukuman ataupun hadiah, karena hal ini akan memperburuk pandangan anak terhadap makanan.
Masalah anak yang menjadi picky eater memanglah tantangan bagi setiap orang tua. Orang tua perlu memahami bahwa preferensi dan kecepatan anak menerima makanan baru itu berbeda-beda. Jadi, bersabarlah dan beri dukungan positif dengan melakukan pendekatan yang tepat.