Gejala Sakit Kepala saat COVID-19, Apa Bedanya?

Website Biogesic Indonesia
Gejala Sakit Kepala saat COVID-19, Apa Bedanya?
19 July 2022
Gejala Sakit Kepala saat COVID-19, Apa Bedanya?

Beberapa gejala COVID-19 memang serupa dengan gejala umum penyakit flu atau yang lainnya, salah satunya gejala sakit kepala. Faktor penyebabnya bisa beragam, mungkin membuat Moms cenderung sulit untuk mengenali apakah rasa nyeri pada bagian kepala disebabkan oleh infeksi virus corona, atau bukan. Lantas, apa saja perbedaan sakit kepala saat COVID-19 atau karena faktor lain?

 

Sakit kepala yang disertai dengan gejala lain

Perbedaan yang cukup signifikan dari sakit kepala saat COVID-19 dapat dilihat dari perkembangan gejalanya. Gejala sakit kepala akibat virus corona akan ditandai dengan peradangan saraf yang bisa memicu penurunan sampai hilangnya indera perasa atau penciuman, dan masalah pada pencernaan, seperti kram perut, mual, dan tidak nafsu makan.

 

Sakit kepala dengan sensasi rasa berdenyut

Selanjutnya, gejala sakit kepala pada pengidap COVID-19 akan diikuti dengan sensasi berdenyut. Tidak jarang misalnya Moms jadi sangat sulit berkonsentrasi pada pekerjaan atau hal-hal lain yang membutuhkan fokus. Gejala yang satu ini dinilai mirip dengan migrain, yang semakin memburuk saat Moms melakukan aktivitas membungkukkan badan.

 

Sakit kepala berlangsung lebih dari tiga hari

Bila sakit kepala berlangsung lebih dari tiga hari, waspada akan kemungkinan termasuk gejala COVID-19 karena dikeluhkan pada lebih dari 10 persen orang pengidap penyakit menular ini. Oleh sebab itu, ada baiknya segera berkonsultasi dengan dokter jika Moms mengalami sakit kepala atau nyeri otot dengan durasi lebih dari dua hari. Biasanya disertai gejala demam, batuk, atau sangat menggigil.

 

Berikut ini ada beberapa cara untuk meredakan gejala sakit kepala agar tidak terlalu mengganggu:

 

Perbanyak minum air putih

Sebenarnya konsumsi air putih memang baik untuk tubuh, selain itu bisa jadi cara untuk meredakan gejala sakit kepala. Idealnya, tubuh manusia bisa bekerja optimal dengan kadar cairan yang cukup. Sakit kepala yang dialami kemungkinan terjadi karena tubuh kekurangan cairan. Maka untuk mengatasinya, tingkatkan konsumsi air putih Moms.

 

Istirahat tanpa terpapar cahaya langsung

Salah satu cara yang mampu meredakan gejala sakit kepala ialah istirahat di tempat minim cahaya. Bukan tanpa sebab, cahaya yang terang dan berkedip yang dilihat terus menerus bisa membuat kepala menjadi sakit. Khususnya bagi Moms yang gemar istirahat dengan penerangan seperti ini, ada baiknya untuk mematikan lampu atau setidaknya menggunakan lampu tidur kecil saja. Hal ini dapat membuat Moms lebih relaks dan bisa beristirahat lebih nyaman saat muncul sakit kepala.

 

Itulah perbedaan perbedaan sakit kepala saat COVID-19 dibandingkan gejala sakit kepala pada umumnya. Meskipun begitu, tetap harus ada pemeriksaan dokter untuk mengetahui dengan pasti faktor penyebabnya ya, Moms. Jangan lupa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan seperti rutin cuci tangan pakai sabun dan mengenakan masker.

BIOGESICPereda NyeriKeluarga

BIOGESIC
Pereda Nyeri
Keluarga